LAMONGAN - Desa Babat di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, dikenal sebagai tempat asal Wingko Babat, camilan tradisional berbahan dasar kelapa parut, tepung ketan, dan gula yang memiliki rasa manis legit dan tekstur lembut. Meskipun sering diasosiasikan dengan Semarang, sejarah mencatat bahwa Wingko Babat pertama kali dibuat di Babat pada tahun 1898 oleh pasangan perantau Tionghoa, Loe Soe Siang dan Djoa Kiet Nio. Usaha ini kemudian dilanjutkan oleh anak mereka, Loe Lan Ing, yang namanya kini menjadi merek legendaris Wingko Babat di Lamongan.
Gerai Wingko Babat Loe Lan Ing, yang berlokasi di Jalan Raya Babat–Bojonegoro No. 189, Babat, Lamongan, telah menjadi ikon kuliner daerah tersebut. Dikenal karena mempertahankan proses pembuatan tradisional tanpa bahan pengawet, wingko ini dapat bertahan hingga enam hari dalam kondisi segar. Harga wingko bervariasi tergantung ukuran, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 60.000. Depot ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 22.00 WIB, dan pengunjung disarankan datang sekitar pukul 12 siang untuk mendapatkan wingko yang baru matang. Selain itu, Wingko Babat Loe Lan Ing kini dapat dibeli secara online melalui platform seperti Shopee dan Tokopedia, memudahkan pelanggan yang tidak bisa datang langsung ke Babat.
Keberadaan Wingko Babat telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Babat, dengan banyaknya pabrik wingko yang mempekerjakan warga lokal dan menerima pasokan kelapa dari daerah sekitar. Kecamatan Babat bahkan mendapat julukan "Kota Wingko" karena peran penting camilan ini dalam budaya dan perekonomian lokal.
#potensidesa #potensidesalamongan