REFLEKSI DAN FILOSOFI HUT KE-26 DHARMA WANITA PERSATUAN
LAMONGAN - Dharma Wanita umumnya dikenal sebagai organisasi yang beranggotakan para istri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Aparatur Sipil Negara (ASN), serta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pada tahun ini, DWP merayakan Hari Ulang Tahun yang ke-26.
Mengutip dari situs resmi Biro Organisasi Jatim (ro-organisasi.jatimprov.go.id), sejarah Dharma Wanita Persatuan berawal pada 5 Agustus 1974. Saat itu organisasi para istri Pegawai Republik Indonesia pada masa Pemerintah Orde Baru dibentuk dengan nama Dharma Wanita.
Organisasi ini didirikan oleh Ketua Dewan Pembina KORPRI saat itu, Amir Machmud, atas prakarsa Ibu Tien Soeharto sebagai Ibu Negara. Pada waktu itu Dharma Wanita beranggotakan para istri Pegawai Negeri Sipil, anggota ABRI yang dikaryakan, dan pegawai BUMN.
Memasuki era reformasi pada tahun 1998, organisasi wanita ini melakukan perubahan mendasar. Tidak ada lagi muatan politik dan pemerintah, Dharma Wanita menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang netral dari politik, independen, dan demokratis.
Kemudian nama Dharma Wanita juga berubah menjadi Dharma Wanita Persatuan. Penambahan “Persatuan” ini sesuai dengan nama Kabinet Persatuan Nasional, di bawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.
Pada Musayawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Dharma Wanita yang diselenggarakan pada 6-7 Desember 1999, seluruh rancangan anggaran dasar disahkan dan menempatkan Ketua Umum Dharma Wanita terpilih Ny. Dr. Nila F Moeloek.
Perubahan ini termasuk mengganti istilah istri Pegawai Republik Indonesia menjadi Istri Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia. Tidak hanya itu saja, perubahan besar-besaran ini juga sekaligus menegaskan bahwa organisasi ini sebagai organisasi nonpolitik.
Itulah sejarah dan peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan yang diperingati setiap tanggal 7 Desember.
DWP Unit Dinas PMD Kabupaten Lamongan mengucapkan “Dirgahayu ke-26 Dharma Wanita Persatuan” – Peran Strategis Dharma Wanita Persatuan dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045.