LAMONGAN – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-456 tahun 2025 hari ini Sabtu (24/05/2025) segenap OPD terkait melaksanakan pembagian tugas ziarah kepada makam-makam leluhur di Kabupaten Lamongan. Pada kesempatan kali ini Kepala Bappelitbangda Kabupaten Lamongan & Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Lamongan (atau yang mewakili) berkesempatan untuk melakukan ziarah ke Makam Sunan Sendangduwur yang terletak di Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran Lamongan.
Sunan yang bernama asli Raden Nur Rahmad ini wafat pada tahun 1535 Masehi. Ia sempat hidup satu zaman dengan Sunan Drajat yang wafat pada tahun 1522 Masehi. Gelar Sunan Sendang Duwur itu pun ia peroleh dari Sunan Drajat, karena memang andilnya yang besar dalam perkembangan agama Islam di Jawa Timur, khususnya di wilayah Lamongan.
Makam Sunan Sendangduwur merupakan salah satu wisata religi yang ada di Kabupaten Lamongan. Makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa. Lokasi lengkapnya berada di atas bukit Amitunon, Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Raden Noer Rahman (nama asli dari Sunan Sendang Duwur), dulunya dikenal pernah memindahkan masjid hanya dalam waktu semalam dari mantingan ke bukit Amitunon, hingga saat ini dikenal dengan nama Masjid Sendang Duwur. Makam beliau cukup unik karena adanya perpaduan antara dua kebudayaan yaitu Islam dan Hindu. Di makam tersebut terdapat banyak ukiran-ukiran istimewa dari kayu jati yang mempunyai nilai seni tinggi, ukiran tersebut berada di area dinding penyangga cungkup pada makam tersebut.